Rabu, 12 Oktober 2011

manajemen umum


MANAJEMEN DAN MANAGER

Tingkatan menejemen dan manager
Dalam suatu organisasi terdapat tingatan menejemen dan manager,yakni terbagi menjadi 3:
1.      Manajemen puncak (TOP MANAGEMENT)
Yaitu seorang menejer bertanggung jawab atas dari pihak menejemen secara keseluruhan dari suatu organisasi.misalkan direktur,wakil direktur,direktur utama.keahlian yang dimiliki menejer adalah konseptual,yang artinya membuat atau merancang konsep utama untuk dijdikan tugas bagi menejer dibawahnya.contohnya suatu perusahaan memiliki tanah seluas 100 hektar,maka disitulah menejer memikirkan apa yang harus dirancang atau bagaimana pemanfaatan lahan tersebut.
2.      Manajemen menengah (MIDLE MANAGEMENT)
Menejemen menengah haruslah mempunyai jiwa manusiawi yang artinya dapat berkomunisasi,berinteraksi,dan memotivasi orang lain,menejer bertanggung jawab melaksanakan dan memastikan tercapainya suatu tujuan yang sebelumnya sudah dirancang.
3.      Manajemen Bawah/Lini (LOW MANAGEMENT)
Manajer bertanggung jawab untuk menyelesaikan rancangan dari menejer diatasnya.dan keahlian yang dimiliki adalah keahlian teknis.yang artinya keahlianya mencakup prosedur teknik,pengetahuan dan keahlian dalam bidang khsus,misalnya supervisor,pengawas produksi,mandor.
FUNGSI-FUNGSI MANAGEMEN
   Dalam usaha mencapai suatu tujuan,suatu organisasi atau perusahaan melakukan berbagai langkah untuk tercapainya hasil yang maksimal(mendapat keuntungan yang sebanyak-banyaknya).
Perencanaan/Planning
  Yaitu segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan
a.Organizing
   adalah tugas yang akan dikerjakan dan pengembangan struktur organisasi.
b.Dreeting
   adalah merupakan fungsi management.
Bidang-bidang management
a.Management produksi
b.Merupakan kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan atau menambah kegunaan                                                                                         suatu barang/jasa
c.Aspek-aspek yang menjadi perhatian para manajer dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta kontrol kualitas.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai fungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
     Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan   seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.Manajer tingkat atas harus memiliki ketrampilan untuk membuat konsep,ide dan gagasan demi kemajuan organisasi atau prusahaan yang dipimpim.gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kehiatan untuk menciptakan/konsep tersebut.proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu yang disebut proses perencanaan.Oleh karena itu,ketrampilan konseptual juga merupakan ketrampilan untuk membuat rencana.
2. Keterampilan Komunikasi danKemanusiaan
       Selain kemempuan konseptual,manajer juga perlu dilengkapi dengan ketrampilan berkomunikasi atau ketrampilan berhubungan dengan orang lain,yang disebut juga ketrampilan kemanusiaan
3. Keterampilan Administrasi
    Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
            Ketrampilan bekal seorang manajer adalah ketrampilan teknis,ketrampilan ini pada umunya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat lebih rendah.ketrampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
        Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
       Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
       Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
           Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
           Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.


Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan            secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.
Sumber: http:
1.http://ilhamhidayat.blog.com/2009/10/01/tingkatan-manajemen-dan-manajer-dan-keterampilan-manajer
2.http://www.scribd.com/doc/51421248/Fungsi-%E2%80%93-Fungsi-Management
3.http://aakhan68.multiply.com/journal/item/7?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
4.Catatan ekonomi kelas 3SMA anita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar